KENAPA RASULLAH MENYURUH KITA TIDUR DENGAN MEMATIKAN LAMPU? INI JAWABAN ILMIAHNYA

 
Tidur merupakan aktivitas rutin yang dilakukan oleh setiap orang di berbagai lapisan usia. Ada sebagian orang yang suka tidur malam dengan lampu menyala. bahkan tertidur di depan tv yang masih menyala Namun ada pula yang tidur malam tanpa cahaya dari lampu atau gadget apapun. Lalu, adakah bahaya dari tidur malam dengan lampu menyala bagi kesehatan tubuh tersebut?
Kebiasaan menjelang tidur dalam salah satu hadist Rasulullah SAW, dari Jabir Bin Abdullah bahwasannya Rasulullah bersabda : “Matikanlah lampu-lampu diwaktu malam jika kalian hendak tidur, dan tutuplah pintu-pintu,  bejana serta makanan dan minuman kalian” (Hadist riwayat Bukhori, No. 6269), dari kutipan hadist Rasullullah di atas bukan tanpa alasan Rasulullah mencontohkan hal tersebut kepada kita sebagai umatnya  pasti terdapat kebaikkan di dalamnya.

Tidur di malam hari dengan lampu menyala ternyata memiliki dampak yang tidak baik untuk kesehatan tubuh. Mungkin tak pernah kita bayangkan sebelumnya, terbiasa tidur malam dengan kondisi lampu menyala akan meningkatkan resiko penyakit kanker, kardiovaskular, gangguan sistem metabolisme dan bahkan mungkin diabetes. Artikel kali ini akan mengetengahkan sebuah bahasan tentang berbagai bahaya dari tidur dengan lampu menyala khususnya di malam hari. 

Para ilmuwan mengklaim jika seseorang terbangun di malam hari dan menyalakan lampu selama beberapa detik, maka bisa menyebabkan perubahan biologis selain itu pada penelitian terbaru ini menunjukkan paparan jangka pendek juga bisa dikaitkan dengan peningkatan risiko kesehatan. Berikut  beberapa kerugian menyalakan lampu saat tidur :

1. Menghambat produksi Melatonin

Ahli biologi Joan Robert mengatakan tubuh baru bisa memproduksi hormon melatonin ketika tidak ada cahaya. Hormon ini adalah salah satu hormon kekebalan tubuh yang mampu memerangi dan mencegah berbagai penyakit termasuk kanker payudara dan kanker prostat. Hormon melatonin berperan dalam mencegah dan menghambat perkembangan sel kanker pada tubuh sehingga sangat dianjurkan untuk mematikan lampu saat tidur malam agar hormon melatonin tersebut dapat berproduksi lebih maksimal saat tertidur pulas, Sayangnya, hormon melatonin ini tidak akan muncul jika orang tidur malam hari dengan lampu menyala. Adanya cahaya atau sinar membuat produksi hormon melatonin akan berhenti.

2. Memicu terjadinya kanker

Tidur malam dengan lampu menyala sangat tidak baik untuk seorang ibu, hal ini dikarenakan paparan cahaya lampu dimalam hari dapat meningkatkan resiko terkena penyakit kanker payudara dan kanker usus besar bagi kaum wanita. Jadi, para ibu dan remaja putri sebaiknya memulai membiasakan diri tidur malam dengan tanpa nyala lampu selain itu juga menjadi salah satu penyebab kanker prostat pada kaum laki-laki.  

3. Gangguan pada sistem metabolisme tubuh 

Bahaya  tidur dengan lampu menyala bagi kesehatan tubuh kita adalah dapat menyebabkan terjadinya gangguan pada sistem metabolisme tubuh. Sistem metabolisme tubuh merupakan salah satu hal penting dari tubuh kita. Karena dengan lancarnya sistem metabolism tubuh, maka asupan kebutuhan nutrisi, vitamin dan mineral, serta semua siklusnya akan berjalan dengan baik. Namun, apabila metabolisme tubuh tidak berjalan dengan optimal dan baik, maka dapat berefek pada menurunnya konsentrasi, tubuh terasa lemas, mudah merasa lelah, dan juga daya tahan serta imunitas tubuh yang menurun, yang menyebabkan anda dapat terserang penyakit.

4. Dapat meningkatkan tanda - tanda depresi 

Beberapa penelitain ternyata jga mengungkapkan bahaya lain dari tidur dengan lampu menyala, yaitu dapat meningkatkan depresi. Ya, kondisi pikiran anda akan mengalami depresi apabila anda sering tidur dengan lampu menyala, yang akan menambah beban pikiran anda, sehingga menyebabkan kualitas tidur anda pun akan menjadi sangat buruk.

Praktisi kesehatan lainnya, Lynne Eldridge M.D yang juga penulis buku 'Avoiding Cancer One Day At A Time' juga menuliskan perempuan buta 80 persen lebih kecil terkena risiko kanker payudara dibanding rata-rata perempuan lain. Diduga faktor hormon melatonin yang banyak ditubuhnya karena penglihatan yang gelap membuatnya punya daya tahan tubuh yang lebih tinggi. 

Itulah bahaya tidur dengan lampu menyala. Meskipun memiliki bahaya, namun tidak semua individu akan mengalami hal tersebut apabila tidur dengan lampu menyala. Yang terpenting adalah selalu berdoa sebelum tidur, agar kita dilindungi oleh yang maha kuasa dalam tidur kita setiap malam, dan dapat bangun keesokan harinya dengan segar bugar untuk menghadapi aktivitas sehari-harinya. Dengan mematikan lampu  dan alat-alat elektronik ketika tidur malam hari, bukan hanya menghemat energi tapi juga meningkatkan kesehatan tubuh. Oleh karena itu tidur malam sambil nonton TV juga sangat tidak disarankan. Oleh karena itu benar adanya bahwa segala sesuatu yang Rasulullah SAW., contohkan melalui hadist-hadist nya merupakan sesuatu yang membawa kemashlahatan bagi umat manusia dan hal ini terbukti dengan berbagai penelitian-penelitian oleh berbagai ahli jauh setelah beliau sudah tidak hadir di tengah-tengah kita selaku umatnya, mudah-mudahan dengan hal ini kita sebagai umatnya senantiasa mengamalkan seluruh amalan yang dicontohkan Rasulullah SAW.
Rasulullah SAW tidur dengan lampu dimatikan. Dari Jabir Bin Abdullah bahwasanya Rasulullah bersabda: “Matikanlah lampu-lampu diwaktu malam jika kalian hendak tidur, dan tutuplah pintu-pintu, bejana serta makanan dan minuman kalian.”

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/syaikhu99/riset-hadits-sains-bahaya-tidur-dengan-lampu-dinyalakan_55286c39f17e615d4b8b4573
Rasulullah SAW tidur dengan lampu dimatikan. Dari Jabir Bin Abdullah bahwasanya Rasulullah bersabda: “Matikanlah lampu-lampu diwaktu malam jika kalian hendak tidur, dan tutuplah pintu-pintu, bejana serta makanan dan minuman kalian.” Menurut Biologi & Medis Mari kita bahas dari segi sains dan kesehatannya. Semakin malam semakin gelap tubuh kita akan merasa lelah dan mengantuk. Ini jelas wajar, sintesis dan sekresi hormon melatonin oleh kelenjar pineal meningkat seiring dengan semakinnya malam. Hormon inilah yang menyebabkan kita menjadi mengantuk di malam hari. Fungsi dari rasa kantuk adalah sebagai sinyal positif tubuh agar segera mengistirahatkannya. Hormon yang mempengaruhi irama sirkadian ini kemudian akan menyesuaikan sehingga terjadi sinkronisasi antara siklus tidur dengan siklus pergantian siang dan malam di lingkungan. Seorang Biolog, Joan Roberts menemukan rahasia setelah melakukan percobaan pada hewan. Ketika hewan tersebut diberi cahaya buatan pada malam hari, melantonin nya(salah satu hormon dalam sistem kekebalan yang mampu memerangi dan mencegah berbagai penyakit termasuk kanker payudara dan kanker prostat) menurun dan sistem kekebalan tubuhnya melemah. Rupanya, cahaya Lampu – seperti juga TV – menyebabkan hormon menjadi sangat lelah. Keadaan malam yang gelap diam-diam berkolaborasi dengan tubuh. Hanya dalam keadaan yang benar-benar gelap tubuh menghasilkan Melantonin. Sebaliknya, tidur dengan lampu menyala di malam hari – sekecil apapun sinarnya menyebabkan Produksi hormon melantonin terhenti. Tidur yang berkualitas dalam artian bahwa dalam selang waktu selama kita tidur, otak kita benar-benar dalam keadaan beristirahat. Sinar cahaya saat kita tidur menjadikan kualitas tidur kita kurang baik, ini dikarenakan sinar tersebut masih berperan sebagai perangsang stimulator kerja otak. Secara ilmiah, cahaya yang ada dalam ruangan tidur akan menembus sampai bagian mata kita walaupun dalam keadaan terlelap, sinar tersebut akan memasuki ruangan stimulator yang nantinya direspon oleh otak. Dengan kata lain walaupun mata kita terpejam, tetapi jika ada cahaya yang bersinar maka otak kita akan bekerja untuk merespon atau mengartikan cahaya yang masuk tersebut. Tidur yang berkualitas di malam hari merupakan upaya optimalisasi dalam detoksifikasi untuk menetralisir toksin yang mengontaminasi tubuh. Detoksifikasi tubuh, terjadi terutama pada hati, tercapai optimal saat tidur. Mekanisme tersebut berkaitan erat dengan diproduksinya antioksidan sebagai penetral toksin. Pada tidur yang berkualitas, detoksifikasi hati dapat berjalan optimal, khususnya dalam pembentukan asam amino glutathione sebagai antioksidan yang menetralisasi stres oksidatif dan radikal bebas. Tidur Mati Lampu mencegah KANKER PAYUDARA Tidur malam dalam kamar yang gelap benar-benar bermanfaat buat tubuh. Ahli biologi Joan Robert mengatakan tubuh baru bisa memproduksi hormon melatonin ketika tidak ada cahaya. Hormon ini adalah salah satu hormon kekebalan tubuh yang mampu memerangi dan mencegah berbagai penyakit termasuk kanker payudara dan kanker prostat. Sayangnya, hormon melatonin ini tidak akan muncul jika orang tidur malam hari dengan lampu menyala. Adanya cahaya atau sinar membuat produksi hormon melatonin akan berhenti. Dengan mematikan lampu ketika tidur malam hari, bukan hanya menghemat energi tapi juga meningkatkan kesehatan tubuh. Maka itu tidur malam sambil nonton TV juga sangat tidak disarankan. Praktisi kesehatan lainnya, Lynne Eldridge M.D yang juga penulis buku 'Avoiding Cancer One Day At A Time' juga menuliskan perempuan buta 80 persen lebih kecil terkena risiko kanker payudara dibanding rata-rata perempuan lain. Diduga faktor hormon melatonin yang banyak ditubuhnya karena penglihatan yang gelap membuatnya punya daya tahan tubuh yang lebih tinggi. Pentingnya tidur malam hari dengan mematikan lampu baru-baru ini juga diteliti oleh para ilmuwan dari Inggris dan Israel. Peneliti menemukan ketika cahaya dihidupkan pada malam hari, bisa memicu ekspresi berlebihan dari sel-sel yang dikaitkan dengan pembentukan sel kanker. Para ilmuwan mengklaim jika seseorang terbangun di malam hari dan menyalakan lampu selama beberapa detik, maka bisa menyebabkan perubahan biologis yang mungkin mengarah ke kanker. Jika pada penelitian sebelumnya tidur malam dengan lampu terang dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker payudara dan kanker prostat. Maka pada penelitian terbaru ini menunjukkan paparan jangka pendek juga bisa dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker. "Orang-orang yang bangun di malam hari disarankan untuk tidak menyalakan lampu. Kami percaya bahwa setiap kali menyalakan cahaya buatan pada malam hari akan memiliki dampak pada jam biologis tubuh, karena ini adalah mekanisme yang sensitif," ujar dr Rachel Ben-Sclomo dari University of Haifa. Dr Rachel menambahkan bahwa ini adalah temuan terbaru dan masih sebatas penelitian pendahuluan. Namun kini ia dan tim tengah menganalisa wilayah ini secara lebih mendetail. Hasil ini juga telah dilaporkan dalam jurnal Cancer Genetics and Cytogenetics. Anak-anak yang tidur dengan lampu menyala beresiko mengidap leukemia Anak-anak yang tidur dengan lampu menyala beresiko mengidap leukemia. Para ilmuwan menemukan bahwa tubuh perlu suasana gelap dalam menghasilkan zat kimia pelawan kanker. Bahkan ketika menyalakan lampu toilet, begadang, bepergian melintas zona waktu, lampu-lampu jalanan dapat menghentikan produksi zat melatonin. Tubuh memerlukan zat kimia untuk mencegah kerusakan DNA dan ketiadaan zat melatonin tersebut akan menghentikan asam lemak menjadi tumor dan mencegah pertumbuhannya. Prof. Russle Reiter dari Texas University yang memimpin penelitian tersebut mengatakan “Sekali Anda tidur dan tidak mematikan lampu selama 1 menit. Otak Anda segera mendeteksi bahwa lampu menyala seharian dan produksi zat melatonin menurun.” Jumlah anak-anak pengidap leukimia naik menjadi dua kali lipat dalam kurun 40 tahun terakhir. Sekitar 500 anak muda dibawah 15 tahun didiagnosa menderita penyakit ini pertahun dan sekitar 100 orang meninggal. Sebuah konferensi tentang anak penderita leukimia diadakan di London menyatakan bahwa orang menderita kanker akibat terlalu lama memakai lampu waktu tidur dimalam hari dibanding dengan yang tidak pernah memakai lampu waktu tidur. Hal ini menekan produksi melatonin dimana normalnya terjadi antara jam 9 malam s/d jam 8 pagi. Penelitian terdahulu telah menunjukkan bahwa orang-orang yang paling mudah terserang adalah para pekerja shift yang memiliki resiko terkena kanker payudara. Pada kenyataannya, Orang-orang buta tidak rentan terhadap melatonin memiliki resiko yang lebih rendah mengidap kanker. Maka para orang tua disarankan utk menggunakan bola lampu yang suram berwarna merah atau kuning jika anak-anaknya takut pada kegelapan. Hati-hati Tidur dengan Lampu Menyala Tidur dengan lampu menyala mungkin bisa membuat anak terjaga dan menghindari anak dari rasa takut. Tapi siapa sangka tidur dengan lampu menyala bisa menimbulkan bahaya kesehatan. Menurut laporan hasil penelitian yang dilakukan oleh Ohio State University Medical Center yang dipublikasikan pada Juli 2012, tidur dengan lampu menyala bisa menimbulkan perubahan struktur pada otak dan menyebabkan depresi. Ohio State University melakukan percobaan terhadap hamster yang terus menerus diberikan lampu pada malam hari. Ternyata hamster itu menunjukkan tanda-tanda depresi. Namun semua gejala depresi itu akan hilang dalam dua pekan, setelah si hamster tidur dengan lampu mati saat malam hari. Sementara itu, penelitian lain menyimpulkan bahwa tidur dengan lampu menyala bisa menyebabkan berat badan naik. Penelitian yang dilakukan oleh American Medical Association (AMA) itu menyatakan, lampu bisa memengaruhi ritme tidur alami tubuh. Saat orang tidak punya waktu yang cukup dalam kegelapan, ternyata tubuh tidak memproduksi hormon melatonin, hormon yang membuat kita mengantuk. Hormon itu juga bisa memengaruhi seberapa nyenyak kita tidur dan pukul berapa kita bangun. Melatonin juga berguna untuk melawan tumor ganas. Nah, hubungan tidur dalam keadaan gelap dan hormon melatonin ini bisa dihubungkan dengan kanker payudara. Memang belum banyak penelitian tentang hubungan lampu dan kanker. Setidaknya penelitian yang ada bisa menguatkan hipotesis yang menyatakan lampu bisa merusak ritme tidur dan meningkatkan risiko kanker. Dalam penelitian ini AMA juga melaporkan penggunaan barang elektronik seperti komputer, laptop, dan telepon genggam bisa mengakibatkan gangguan tidur terutama pada anak dan remaja. Itu karena layar elektronik memancarkan banyak cahaya biru, yang dikenal bisa menekan produksi hormone melatonin. Dari hasil penelitian tersebut bisa disimpulkan bahwa tidur dengan lampu menyala memang tidak baik bagi anak. Daripada menyebabkan gangguan tidur, depresi, kenaikan berat badan dan resko kanker, lebih baik biasakan anak Anda tidur dengan lampu dimatikan. Tidur Dengan Lampu Menyala Mengganggu Jam Biologis Manusia Orang yang suka terjaga sampai larut malam dengan lampu masih menyala bisa menyebabkan malapetaka untuk jam biologis tubuhnya. Ilmuwan Australia telah menemukan bahwa tidur larut setelah semalaman tersinari lampu dapat menyebabkan jam biologis tubuh atau irama sirkadian tubuh menjadi kacau, sehingga sulit mengimbangi aktifitas kerja yang dmulai pukul 09:00 hingga pukul 17:00. “Orang yang suka begadang sering merasa sulit tidur dan tidak merasa segar keesokan harinya. Efeknya sama seperti jet lag,” kata Profesor Helen Burgess dari Rush University Medical Center di Chicago seperti dikutip dari NineMSN, Minggu (30/10/2011). Prof Burgess melakukan penelitian pada 10 orang. Para peserta penelitan awalnya diminta tidur pada pukul 22:00 dan bangun pada pukul 07:00 selama seminggu. Setelah bangun, mereka diminta untuk pergi ke luar rumah selama 10 menit untuk mendapat sinar matahari. Peserta kemudian diminta menaikkan waktu tidurnya hingga pukul 01:00 dan bangun pukul 07:00 selama seminggu sehingga merasa lelah di siang hari. Penelitian kedua mencoba untuk menghilangkan efek kurang tidur dengan membiarkan para peserta tidur di siang hari untuk mengurangi rasa lemasnya. Tetapi hasil temuannya sama saja. Ketika peserta terkena cahaya waktu terjaga sampai larut malam, mereka cenderung memiliki gangguan tidur dan merasa kurang fit pada hari berikutnya. “Pergeseran jam biologis tubuh menjadi lebih larut artinya tidak tidur di jam sirkadian terbaik yang dapat diperoleh. Terjaga di malam hari dengan semua lampu menyala akan mengirim sinyal seperti halnya siang hari kepada jam biologis,” katanya. Dia menambahkan bahwa jika seseorang kemudian mematikan lampu ketika tidur, hal itu akan menyebabkan tubuh menjadi lebih santai dan menyesuaikan diri dengan irama sirkadian kembali. Prof Burgess mengatakan menegaskan bahwa paparan cahaya di malam hari perannya sama penting dalam pengaturan jam tubuh akibat paparan sinar matahari pagi. Para ilmuwan yakin bahwa cahaya pagi membantu mengatur ulang otak setiap hari dan mengatur kerja hormonal untuk menjaga fungsi tubuh, termasuk saat makan dan tidur. Dia kemudian menerangkan bahwa rahasia menjaga jam tubuh tetap teratur dan menghindari perasaan kurang fit di pagi hari adalah dengan mematikan atau meredupkan lampu di malam hari dan mengatur waktu tidur. “Dan jika harus terjaga sampai larut pada akhir pekan, cahaya pagi benar-benar baik untuk tubuh,” pungkasnya.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/syaikhu99/riset-hadits-sains-bahaya-tidur-dengan-lampu-dinyalakan_55286c39f17e615d4b8b4573
asulullah SAW tidur dengan lampu dimatikan. Dari Jabir Bin Abdullah bahwasanya Rasulullah bersabda: “Matikanlah lampu-lampu diwaktu malam jika kalian hendak tidur, dan tutuplah pintu-pintu, bejana serta makanan dan minuman kalian.” Menurut Biologi & Medis Mari kita bahas dari segi sains dan kesehatannya. Semakin malam semakin gelap tubuh kita akan merasa lelah dan mengantuk. Ini jelas wajar, sintesis dan sekresi hormon melatonin oleh kelenjar pineal meningkat seiring dengan semakinnya malam. Hormon inilah yang menyebabkan kita menjadi mengantuk di malam hari. Fungsi dari rasa kantuk adalah sebagai sinyal positif tubuh agar segera mengistirahatkannya. Hormon yang mempengaruhi irama sirkadian ini kemudian akan menyesuaikan sehingga terjadi sinkronisasi antara siklus tidur dengan siklus pergantian siang dan malam di lingkungan. Seorang Biolog, Joan Roberts menemukan rahasia setelah melakukan percobaan pada hewan. Ketika hewan tersebut diberi cahaya buatan pada malam hari, melantonin nya(salah satu hormon dalam sistem kekebalan yang mampu memerangi dan mencegah berbagai penyakit termasuk kanker payudara dan kanker prostat) menurun dan sistem kekebalan tubuhnya melemah. Rupanya, cahaya Lampu – seperti juga TV – menyebabkan hormon menjadi sangat lelah. Keadaan malam yang gelap diam-diam berkolaborasi dengan tubuh. Hanya dalam keadaan yang benar-benar gelap tubuh menghasilkan Melantonin. Sebaliknya, tidur dengan lampu menyala di malam hari – sekecil apapun sinarnya menyebabkan Produksi hormon melantonin terhenti. Tidur yang berkualitas dalam artian bahwa dalam selang waktu selama kita tidur, otak kita benar-benar dalam keadaan beristirahat. Sinar cahaya saat kita tidur menjadikan kualitas tidur kita kurang baik, ini dikarenakan sinar tersebut masih berperan sebagai perangsang stimulator kerja otak. Secara ilmiah, cahaya yang ada dalam ruangan tidur akan menembus sampai bagian mata kita walaupun dalam keadaan terlelap, sinar tersebut akan memasuki ruangan stimulator yang nantinya direspon oleh otak. Dengan kata lain walaupun mata kita terpejam, tetapi jika ada cahaya yang bersinar maka otak kita akan bekerja untuk merespon atau mengartikan cahaya yang masuk tersebut. Tidur yang berkualitas di malam hari merupakan upaya optimalisasi dalam detoksifikasi untuk menetralisir toksin yang mengontaminasi tubuh. Detoksifikasi tubuh, terjadi terutama pada hati, tercapai optimal saat tidur. Mekanisme tersebut berkaitan erat dengan diproduksinya antioksidan sebagai penetral toksin. Pada tidur yang berkualitas, detoksifikasi hati dapat berjalan optimal, khususnya dalam pembentukan asam amino glutathione sebagai antioksidan yang menetralisasi stres oksidatif dan radikal bebas. Tidur Mati Lampu mencegah KANKER PAYUDARA Tidur malam dalam kamar yang gelap benar-benar bermanfaat buat tubuh. Ahli biologi Joan Robert mengatakan tubuh baru bisa memproduksi hormon melatonin ketika tidak ada cahaya. Hormon ini adalah salah satu hormon kekebalan tubuh yang mampu memerangi dan mencegah berbagai penyakit termasuk kanker payudara dan kanker prostat. Sayangnya, hormon melatonin ini tidak akan muncul jika orang tidur malam hari dengan lampu menyala. Adanya cahaya atau sinar membuat produksi hormon melatonin akan berhenti. Dengan mematikan lampu ketika tidur malam hari, bukan hanya menghemat energi tapi juga meningkatkan kesehatan tubuh. Maka itu tidur malam sambil nonton TV juga sangat tidak disarankan. Praktisi kesehatan lainnya, Lynne Eldridge M.D yang juga penulis buku 'Avoiding Cancer One Day At A Time' juga menuliskan perempuan buta 80 persen lebih kecil terkena risiko kanker payudara dibanding rata-rata perempuan lain. Diduga faktor hormon melatonin yang banyak ditubuhnya karena penglihatan yang gelap membuatnya punya daya tahan tubuh yang lebih tinggi. Pentingnya tidur malam hari dengan mematikan lampu baru-baru ini juga diteliti oleh para ilmuwan dari Inggris dan Israel. Peneliti menemukan ketika cahaya dihidupkan pada malam hari, bisa memicu ekspresi berlebihan dari sel-sel yang dikaitkan dengan pembentukan sel kanker. Para ilmuwan mengklaim jika seseorang terbangun di malam hari dan menyalakan lampu selama beberapa detik, maka bisa menyebabkan perubahan biologis yang mungkin mengarah ke kanker. Jika pada penelitian sebelumnya tidur malam dengan lampu terang dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker payudara dan kanker prostat. Maka pada penelitian terbaru ini menunjukkan paparan jangka pendek juga bisa dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker. "Orang-orang yang bangun di malam hari disarankan untuk tidak menyalakan lampu. Kami percaya bahwa setiap kali menyalakan cahaya buatan pada malam hari akan memiliki dampak pada jam biologis tubuh, karena ini adalah mekanisme yang sensitif," ujar dr Rachel Ben-Sclomo dari University of Haifa. Dr Rachel menambahkan bahwa ini adalah temuan terbaru dan masih sebatas penelitian pendahuluan. Namun kini ia dan tim tengah menganalisa wilayah ini secara lebih mendetail. Hasil ini juga telah dilaporkan dalam jurnal Cancer Genetics and Cytogenetics. Anak-anak yang tidur dengan lampu menyala beresiko mengidap leukemia Anak-anak yang tidur dengan lampu menyala beresiko mengidap leukemia. Para ilmuwan menemukan bahwa tubuh perlu suasana gelap dalam menghasilkan zat kimia pelawan kanker. Bahkan ketika menyalakan lampu toilet, begadang, bepergian melintas zona waktu, lampu-lampu jalanan dapat menghentikan produksi zat melatonin. Tubuh memerlukan zat kimia untuk mencegah kerusakan DNA dan ketiadaan zat melatonin tersebut akan menghentikan asam lemak menjadi tumor dan mencegah pertumbuhannya. Prof. Russle Reiter dari Texas University yang memimpin penelitian tersebut mengatakan “Sekali Anda tidur dan tidak mematikan lampu selama 1 menit. Otak Anda segera mendeteksi bahwa lampu menyala seharian dan produksi zat melatonin menurun.” Jumlah anak-anak pengidap leukimia naik menjadi dua kali lipat dalam kurun 40 tahun terakhir. Sekitar 500 anak muda dibawah 15 tahun didiagnosa menderita penyakit ini pertahun dan sekitar 100 orang meninggal. Sebuah konferensi tentang anak penderita leukimia diadakan di London menyatakan bahwa orang menderita kanker akibat terlalu lama memakai lampu waktu tidur dimalam hari dibanding dengan yang tidak pernah memakai lampu waktu tidur. Hal ini menekan produksi melatonin dimana normalnya terjadi antara jam 9 malam s/d jam 8 pagi. Penelitian terdahulu telah menunjukkan bahwa orang-orang yang paling mudah terserang adalah para pekerja shift yang memiliki resiko terkena kanker payudara. Pada kenyataannya, Orang-orang buta tidak rentan terhadap melatonin memiliki resiko yang lebih rendah mengidap kanker. Maka para orang tua disarankan utk menggunakan bola lampu yang suram berwarna merah atau kuning jika anak-anaknya takut pada kegelapan. Hati-hati Tidur dengan Lampu Menyala Tidur dengan lampu menyala mungkin bisa membuat anak terjaga dan menghindari anak dari rasa takut. Tapi siapa sangka tidur dengan lampu menyala bisa menimbulkan bahaya kesehatan. Menurut laporan hasil penelitian yang dilakukan oleh Ohio State University Medical Center yang dipublikasikan pada Juli 2012, tidur dengan lampu menyala bisa menimbulkan perubahan struktur pada otak dan menyebabkan depresi. Ohio State University melakukan percobaan terhadap hamster yang terus menerus diberikan lampu pada malam hari. Ternyata hamster itu menunjukkan tanda-tanda depresi. Namun semua gejala depresi itu akan hilang dalam dua pekan, setelah si hamster tidur dengan lampu mati saat malam hari. Sementara itu, penelitian lain menyimpulkan bahwa tidur dengan lampu menyala bisa menyebabkan berat badan naik. Penelitian yang dilakukan oleh American Medical Association (AMA) itu menyatakan, lampu bisa memengaruhi ritme tidur alami tubuh. Saat orang tidak punya waktu yang cukup dalam kegelapan, ternyata tubuh tidak memproduksi hormon melatonin, hormon yang membuat kita mengantuk. Hormon itu juga bisa memengaruhi seberapa nyenyak kita tidur dan pukul berapa kita bangun. Melatonin juga berguna untuk melawan tumor ganas. Nah, hubungan tidur dalam keadaan gelap dan hormon melatonin ini bisa dihubungkan dengan kanker payudara. Memang belum banyak penelitian tentang hubungan lampu dan kanker. Setidaknya penelitian yang ada bisa menguatkan hipotesis yang menyatakan lampu bisa merusak ritme tidur dan meningkatkan risiko kanker. Dalam penelitian ini AMA juga melaporkan penggunaan barang elektronik seperti komputer, laptop, dan telepon genggam bisa mengakibatkan gangguan tidur terutama pada anak dan remaja. Itu karena layar elektronik memancarkan banyak cahaya biru, yang dikenal bisa menekan produksi hormone melatonin. Dari hasil penelitian tersebut bisa disimpulkan bahwa tidur dengan lampu menyala memang tidak baik bagi anak. Daripada menyebabkan gangguan tidur, depresi, kenaikan berat badan dan resko kanker, lebih baik biasakan anak Anda tidur dengan lampu dimatikan. Tidur Dengan Lampu Menyala Mengganggu Jam Biologis Manusia Orang yang suka terjaga sampai larut malam dengan lampu masih menyala bisa menyebabkan malapetaka untuk jam biologis tubuhnya. Ilmuwan Australia telah menemukan bahwa tidur larut setelah semalaman tersinari lampu dapat menyebabkan jam biologis tubuh atau irama sirkadian tubuh menjadi kacau, sehingga sulit mengimbangi aktifitas kerja yang dmulai pukul 09:00 hingga pukul 17:00. “Orang yang suka begadang sering merasa sulit tidur dan tidak merasa segar keesokan harinya. Efeknya sama seperti jet lag,” kata Profesor Helen Burgess dari Rush University Medical Center di Chicago seperti dikutip dari NineMSN, Minggu (30/10/2011). Prof Burgess melakukan penelitian pada 10 orang. Para peserta penelitan awalnya diminta tidur pada pukul 22:00 dan bangun pada pukul 07:00 selama seminggu. Setelah bangun, mereka diminta untuk pergi ke luar rumah selama 10 menit untuk mendapat sinar matahari. Peserta kemudian diminta menaikkan waktu tidurnya hingga pukul 01:00 dan bangun pukul 07:00 selama seminggu sehingga merasa lelah di siang hari. Penelitian kedua mencoba untuk menghilangkan efek kurang tidur dengan membiarkan para peserta tidur di siang hari untuk mengurangi rasa lemasnya. Tetapi hasil temuannya sama saja. Ketika peserta terkena cahaya waktu terjaga sampai larut malam, mereka cenderung memiliki gangguan tidur dan merasa kurang fit pada hari berikutnya. “Pergeseran jam biologis tubuh menjadi lebih larut artinya tidak tidur di jam sirkadian terbaik yang dapat diperoleh. Terjaga di malam hari dengan semua lampu menyala akan mengirim sinyal seperti halnya siang hari kepada jam biologis,” katanya. Dia menambahkan bahwa jika seseorang kemudian mematikan lampu ketika tidur, hal itu akan menyebabkan tubuh menjadi lebih santai dan menyesuaikan diri dengan irama sirkadian kembali. Prof Burgess mengatakan menegaskan bahwa paparan cahaya di malam hari perannya sama penting dalam pengaturan jam tubuh akibat paparan sinar matahari pagi. Para ilmuwan yakin bahwa cahaya pagi membantu mengatur ulang otak setiap hari dan mengatur kerja hormonal untuk menjaga fungsi tubuh, termasuk saat makan dan tidur. Dia kemudian menerangkan bahwa rahasia menjaga jam tubuh tetap teratur dan menghindari perasaan kurang fit di pagi hari adalah dengan mematikan atau meredupkan lampu di malam hari dan mengatur waktu tidur. “Dan jika harus terjaga sampai larut pada akhir pekan, cahaya pagi benar-benar baik untuk tubuh,” pungkasnya.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/syaikhu99/riset-hadits-sains-bahaya-tidur-dengan-lampu-dinyalakan_55286c39f17e615d4b8b4573


Aetna Health Insurance

Aetna Health Insurance Company started its operation since 1850. They are dedicated in helping individuals achieved security in terms of health and financial. Aetna provides its members useful information to help them decide which insurance works for them. They provide insurance for employers around 50 states of America. Aetna's customers are mostly employers, individuals, students, and hourly or part-time workers. Their products and services include medical, dental, vision, disability, pharmacy, life, student, pet and behavioral health.

Aetna Health Insurance gives affordable coverage. From their wide range of services available, for sure there is one that's right for you. Aetna will even help you to choose a plan that's best for you. You will get help in accessing whatever care you need. Whatever the situation maybe, you will be assured that Aetna will provide you the help that you need in order to live a healthier life and in getting the most of your health dollars. You can even cover your pet in their Pet Insurance. Like any of your family members, animals also have health needs. It will let you manage your cost in treating your pet's injuries and illnesses. Included in pet insurance policies are lab test, surgery and visit to a licensed veterinarian and specialists.

Aetna Health Insurance has a symbol of AET at NY Stock Exchange. They have over 19 million members for medical, 14 million members for dental and 11 million pharmacy members. At present they have more than 920,000 health care professional, 528,000 doctors and specialist and 5,112 hospitals. They have been recognized worldwide and have been named by Fortune magazine as the Most Admired Company for Health Care. Some other awards they have received are: 2008 CRO's 100 Best Corporate Citizens, 2008 Health Literacy Awards, first in Payer View Rankings 2008, 2007 Behavioral Health Awards, Corporate Leadership Award, 2006 Innovation Award, 2004 HERA Award and more.

Close Klik 2x
Selamat Datang