PEMUDA YANG DIRINDUKAN
Muda adalah masa dimana terjadinya paca roba pemikiran dan perubahan pola pikir, pada mas ini kita akan senantiasa mencari jati diri kita yang sebenarnya dengan berbagai cara dan metoda. Di zaman sekarang ini, kalau ada orang tua yang tekun beribadah dan khusuk i’tikaf dimasjid, saya kira itu suatu pemandangan yang biasa dan banyak kita temui disana sini, karena secara tidak langsung ia sadar bahwa ubun-ubunnya sudah beruban, keringatnya mengandung bau kuburan, sehingga yang diinggat tiada lain adalah kematian, makanya yang ada dalam pikirannya yaitu gimana caranya mendapat bekal menghadapi kematian nanti. Tetapi kalau ada anak remaja yang gemar i’tikaf dimasjid. Diusianya yang beranjak dewasa, bertabur bunga-bunga asmara, penuh dengan sensasi dan gaya, dikelilingi dengan gemerlapnya zaman yang lagi ueforia, mereka masih sempet-sempetnya jama’ah kemasjid, i’tikaf dimasjid, menjadi aktifis remaja masjid. Mungkin inilah remaja yang digambarkan oleh rasulullah SAW, bahwa ada tujuh golongan yang akan dirindukan surga dan salah satunya adalah anak muda yang giat beribadah dan mencintai masjidnya.
“Tujuh Golongan yang akan dinaungi oleh
Allah dibawah Naungan-Nya pada hari yang tidak ada naungan selain
naungan-Nya yaitu pemimpin yang adil, pemuda yang senantiasa rajin
beribadah kepada Allah swt, laki-laki yang hatinya selalu terpaut dengan
masjid, 2 orang yang saling mencintai karena Allah, berkumpul dan
berpisah hanya karena Allah. Laki-laki yang diajak berzina oleh
perempuan yang berkedudukan tinggi lagi berparas cantik lantas ia
berkata “Sesungguhnya aku takut kepada Allah SWT”, Laki-laki yang
bersedekah secara sembunyi sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa
yang disedekahkan oleh tangan kanannya, dan laki-laki yang senantiasa
berdzikir kepada Allah hingga mengalir deras airmatanya”.
( Hadist Riwayat Bukhari-Muslim )
Subhanallah ! Bayangkan jika kita dirindui oleh seseorang yang sangat kita cintai, seseorang yang sangat kita kagumi dan dia merindukan kita selanyak kita merindukan dia. apa yang akan kita rasakan pastinya kita akan merasa senang dan terus berbunga-bunga, nah bayangkan kalo kita adalah bahagian dari hadis rasullah di atas yaitu salah satu golongan dari tujuh golongan yang dinaungi oleh Allah azza wa jalla dalam hadist tersebut. Karena kita semua tahu Surgalah tempat kembali yang sebaik-baiknya bagi orang-orang yang beriman dan bertaqwa hanya kepada Allah SWT.
Hai, Guy’s! Tidak rindukah Engkau pada Surga yang didalamnya penuh dengan kenimatan yang tida ada larangan di dalamnya, tidak angkau rindu kepada makanan syurga yang Allah gambarkan begitu nikmat dan lezat, tidak rindukah engkau dengan bidadari-bidari syurga yang seantiasa mendampingimu kelak, dan banyak lagi kenikatan yang ada di dalam syurga.
( Hadist Riwayat Bukhari-Muslim )
Subhanallah ! Bayangkan jika kita dirindui oleh seseorang yang sangat kita cintai, seseorang yang sangat kita kagumi dan dia merindukan kita selanyak kita merindukan dia. apa yang akan kita rasakan pastinya kita akan merasa senang dan terus berbunga-bunga, nah bayangkan kalo kita adalah bahagian dari hadis rasullah di atas yaitu salah satu golongan dari tujuh golongan yang dinaungi oleh Allah azza wa jalla dalam hadist tersebut. Karena kita semua tahu Surgalah tempat kembali yang sebaik-baiknya bagi orang-orang yang beriman dan bertaqwa hanya kepada Allah SWT.
Hai, Guy’s! Tidak rindukah Engkau pada Surga yang didalamnya penuh dengan kenimatan yang tida ada larangan di dalamnya, tidak angkau rindu kepada makanan syurga yang Allah gambarkan begitu nikmat dan lezat, tidak rindukah engkau dengan bidadari-bidari syurga yang seantiasa mendampingimu kelak, dan banyak lagi kenikatan yang ada di dalam syurga.
Pertama, dialah Pemimpin yang adil. Tidaklah mudah menjadi pemimpin yang adil. Namun setidaknya menjadi pemimpin bagi diri sendiri sudahlah cukup untuk menilai adil tidaknya kita sebagai pemimpin. Karena diri kitalah pemimpin itu. Nah, untuk bisa memimpin diri sendiri adalah satu kuncinya yakni kedisplinan diri. Jika kita konsisten dengan apa yang telah menjadi aturan dalam hidup kita maka kita harus siap untuk menjalani aturan tersebut baik aturan itu berat atau ringan. Jika kita mampu untuk memimpin diri sendiri. Insya Allah kita bisa memimpin orang lain, kelompok maupun masyarakat. Pemimpin yang adil adalah pemimpin yang benar-benar ikhlas berkorban harta, jiwa dan keluarga demi menjadi pelayan bagi bawahannya. Umar bin Khatab berkata ”Pemimpin adalah pelayan umat”. Siapkah kita menjadi pemimpin yang adil?
Kedua, Dialah pemuda yang senantiasa rajin beribadah kepada Allah SWT. Pemuda seperti apa yang dimaksud dengan rajin beribadah kepada Allah? Apakah yang hanya sekedar ibadah ritual semata?. Jawabnya tentu ’Tidak’ sebab yang dimaksud dengan rajin beribadah kepada Allah SWT adalah melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya, mengamalkan ilmu agama yang diperolehnya kepada orang lain, selalu menjaga shalat lima waktunya, lidahnya selalu berdzikir kepada Allah SWT, selalu memohon pertolongan kepada Allah jika mendapatkan kesulitan, serta mendakwahkan indahnya Islam kepada saudara-saudara muslim lainnya. Intinya adalah segala aktivitasnya berporos hanya semata-mata mendapatkan keridhoan dari Allah SWT. Dan untuk menjadi Pemuda seperti ini adalah tidak sulit jika kita memiliki niat dan motivasi yang kuat untuk berubah. Inilah Pemuda yang dirindukan oleh Surga. Sudahkah anda siap menjadi pemuda seperti ini?
Ketiga, dialah Pemuda atau Remaja yang hatinya selalu terpaut dengan masjid. Pemuda yang dimaksud hatinya terpaut dengan Masjid ialah pemuda yang meninggalkan hatinya di dalam masjid sekalipun jasadnya berada di luar masjid. Itulah puncak dari kecintaan, pertautan dan kerinduan akan sebuah masjid. Sebagaimana sabda Rasulullah Saw bahwa ” Sebaik-baik tempat di sisi Allah masjid-masjid-Nya, dan seburuk-buruk tempat menurut Allah adalah pasar-pasar-Nya” (HR. Muslim). Aktivitas pemuda seperti ini tidaklah sama dengan pemuda-pemuda pada umumnya. Ia selalu memakmurkan masjid dengan lantunan tilawahnya, berdzikir kepada Allah SWT, mengajarkan ngaji kepada para santrinya, belajar dan menuntut ilmu agama, memperhatikan kebersihan lingkungan sekitar masjid, serta selalu menjaga hatinya dari hal-hal yang membuatnya jauh dan lupa kepada Allah SWT. Sungguh beruntunglah pemuda seperti ini. Ia akan selalu tawadhu dalam melihat dunia. Dan kelak ia akan bersanding dengan para bidadari-bidadari Surga-Nya. Maukah engkau seperti pemuda ini?
Keempat, dialah Dua pemuda yang saling mencintai karena Allah, berpisah dan berkumpul karena Allah semata. Bukan karena syahwat dan ikatan kesukuan, tapi karena adanya ikatan aqidah yang seiman dan semata untuk mendapatkan keridhoan Allah SWT. Kedua Pemuda inilah yang akan menjadi penghuni-penghuni surga kelak. Dikarenakan hubungan persahabatan dan cinta kasih yang berlandaskan Cinta Kepada Allah. ”Aku mencintaimu karena Allah” itulah unggkapan yang selalu menghiasi kehidupan dua pemuda ini. Jika salah satu dari mereka mendapatkan kesusahan atau musibah maka yang lainpun tidak tinggal diam, ia akan membantu saudaranya semampu yang ia bisa. Keduanya saling mendoakan dalam sholatnya, saling memberi jika mendapatkan kelebihan rejeki, serta saling menjaga perasaan masing-masing. Bahkan mereka saling mengorban apa yang mereka miliki demi mendapatkan ridho Allah dari persahabatan keduanya. Apakah Engkau termasuk salahsatu dari dua pemuda ini?
Kelima, dialah Pemuda yang jika diajak berzina oleh seorang wanita cantik dan memiliki kekayaan, ia berkata ”sesungguhnya aku takut kepada Allah”. Subhanallah, sungguh mulianya pemuda ini. Begitu taqwanya ia di mata Allah azza wajala. Keimanannya sangat tinggi terhadap Allah, ia selalu merasa dirinya diawasi oleh Allah sehingga perbuatan maksiat pun takut ia lakukan. Bagaimanakah kita jika diperhadapkan dengan situasi seperti itu. Apakah kita akan sempat mengatakan hal yang sama sebagaimana ucapan pemuda ini?. Inilah ciri pemuda yang menempatkan Allah di hatinya bukan di lidahnya semata. Kesucian diri menjadi hal utama dalam hidupnya. Ia selalu menjaga pandangan dan kemaluannya dari hal-hal yang dilarang untuk dilihat dan disentuh oleh Allah SWT. Mampukah engkau menjadi Pemuda seperti ini?
Keenam, dialah Pemuda yang bersedekah secara sembunyi dengan tangan kanannya dan tidak diketahui oleh tangan kirinya. Pemuda seperti inilah yang selalu amanah dan dapat dipercaya sehingga layaklah ia dirindukan oleh Surga. Mengapa ia dirindukan oleh Surga? Sebab dengan bersedekah pemuda ini akan mendapatkan naungan dari sedekahnya itu pada hari kiamat kelak. Sebagaimana kata Rasulullah SAW ” Sesungguhnya sedekah itu meredam orangnya dari panasnya kuburan dan sesungguhnya orang mukmin itu di hari kiamat akan dapat berteduh di bawah naungan sedekahnya”. Pantaskah pemuda ini merindukan akan indahnya Surga? Layakkah ia bersanding dengan para bidadari-bidadari surga? Tentu sangatlah layak ia mendapatkan semua itu. Karena sesungguhnya Surga pun menanti dan merindukan pemuda-pemuda seperti ini. Harta tidak menggelapkan mata dan hatinya. Justru dengan kekayaan yang ia miliki, ia manfaatkan demi menolong sesamanya dan memuliakan agamanya. Maukah Engkau seperti pemuda ini?
Ketujuh, dialah Pemuda yang senantiasa berdzikir kepada Allah hingga mengalir deras airmatanya. Dialah pemuda yang selalu menangisi segala kekhilafan dan kesalahan yang pernah dilakukannya di masa lalu dengan selalu mengingat kebesaran Allah SWT. Dan segala nikmat yang diberikan Allah kepadanya. Ia selalu menyesali setiap perbuatan-perbuatan dosanya. Karena ia yakin bahwa Allah Maha Pengampun dari segala dosa yang besar sekalipun. Selama ia mau bertobat dan kembali di jalan kebenaran dan diridhoi Allah SWT. Airmata inilah yang akan menjadi saksi baginya di Akhirat kelak. Yang akan mengantarkan dirinya masuk ke dalam istana Surga-Nya. Menemani para Bidadari Surga dan dilayani oleh para pelayan-pelayan yang memiliki pesona luar biasa. Inginkah Engkau menjadi pemuda seperti ini ?
Itulah ketujuh sosok Pemuda yang diceratikan Rasullah dalam hadisnya, apakah kita sudah termasuk satu dari ketujuh golongan itu? tidak perlu kita pebuhi ketujuh kategori itu satu saja itu subah membuat syurga merindukan kita, subhanallah sunggu indah jalan menuju syurganya Allah. sekarang jika kita masih belum bisa menjadi salah satu dari tujuh golongan itu maka mari kita introsfeksi diri, munculkan motivasi terbaik yang kita miliki agar kita berubah ke arah yang lebih baik, biarkan pribadi-pribadi pemuda yang diceritakan Rasullah menghiasi setiap sisa umur kita, biarkan dunia mncemooh kita tapi syurga akan merindui kita.
Marilah
kita bermuhasabah kembali. Mengevaluasi pribadi kita masing-masing.
”pastaskan diri agar kita pantas untuk dirinsukan oleh syurga”
Jadikanlah kalimat ini menjadi tanya dalam setiap muhasabah yang kita
lakukan. Oke Guy’s, sudah saatnya kita tinggalkan segala kemaksiatan
yang pernah kita lakukan sebagaimana yang dilakukan oleh Pemuda ketujuh
menyesali segala perbuatannya dan kembali ke jalan kebenaran.
Karena Surga Merindukanmu Guy’s....!!!
Karena Surga Merindukanmu Guy’s....!!!
TERIMA KASIH
..
.