CARA BERDANDAN YANG DI LARANG BAGI MUSLIMAH
Motivasi terbesar bagi para wanita untuk berdandan adalah untuk mempercantik diri. Namun, tidak semua upaya mempercantik wajah, dibolehkan secara syariat. Bisa jadi tujuannya untuk memikat hati suami akan tetapi, meskipun tujuannya mulia, bukan berarti bisa menghalalkan segala cara. Mari kita tinjau rambu-rambu dalam islam terkait hal ini.
1. Dandanan yang mengundang syahwat
Dandanan yang mengundang syahwat akan mengundang bahaya gangguan yang justru dapat membahayakan kehormatan bahkan keselamatan diri.
“Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang mukmin agar hendaklah mereka mengulurkan jilbab-jilbab mereka ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, sehingga mereka tidak diganggu/disakiti. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” [al-Ahzaab: 59]
“Wanita itu aurat, apabila ia keluar (dari rumahnya) setan senantiasa mengintainya” (HR Tirmidzi, dinilai shahih oleh al-Albani).
2. Berhias seperti wanita jahiliyah jaman dahulu
“Dan hendaklah kalian (wahai istri-istri Nabi) menetap di rumah-rumah kalian dan janganlah kalian bertabarruj (sering keluar rumah dengan berhias dan bertingkah laku) seperti (kebiasaan) wanita-wanita Jahiliyah yang dahulu” [al-Ahzaab:33]
Yang termasuk diantara tabarruj (berhias diri) ala jahiliyyah adalah memakai khimar (kerudung) di kepalanya namun tidak menutupinya dengan sempurna. Dari sini terlihatlah kalung, anting dan lehernya.
3. Berdandan menyerupai Laki-laki
Rasulullah SAW bersabda, “Allah melaknat wanita yang menyerupai laki-laki.” (HR. Al-Jami ash-Shaghir).
4. Memakai parfum atau wewangian
Bau parfum memiliki potensi mengundang syahwat, karenanya mengenakan wewangian di hadapan orang selain suaminya dilarang bagi wanita.
Dari Abu Musa Al Asy’ary bahwanya ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,“Seorang perempuan yang mengenakan wewangian lalu melalui sekumpulan laki-laki agar mereka mencium bau harum yang dia pakai maka perempuan tersebut adalah seorang pelacur.” (HR. An Nasa’i no. 5129, Abu Daud no. 4173, Tirmidzi no. 2786 dan Ahmad 4: 414. Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih.
5. Menghabiskan banyak waktu untuk berdandan
Demi berkahnya waktu, perbanyak amal dan ibadah serta menuntut ilmu. Hindari berlama-lama berdandan yang menyebabkan banyak waktu terbuang sia-sia.
“Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu, maka apabila telah datang batas waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaat pun dan tidak (pula) dapat memajukannya” (Q.S. Al A’raaf : 34).
6. Berlebih-lebihan dalam berdandan
Menguras keuangan untuk membeli kosmetik secara berlebihan tidaklah bijaksana.
“… Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan” (QS. Al-A‘raaf, 7: 31).
7. Mencabut alis, membuat tato dan merenggangkan gigi
Rasulullah SAW bersabda, “Allah melaknat wanita yang membuat tato dan meminta ditato, yang mencabut bulu alis dan meminta dicabut, yang merenggangkan gigi dan memperindahnya, serta wanita-wanita yang mengubah ciptaan Allah.” (HR. Al-Jami ash-Shaghir)
8. Menyambung rambut
Rasulullah SAW bersabda, “Allah melaknat wanita yang menyambung rambut dan meminta disambungkan rambutnya.” (HR. Al-Jami’ ash-Shaghir)
Demikianlah 8 cara berdandan yang terlarang bagi muslimah. Cara yang benar dalam berdandan adalah tidak berlebihan dan menghindari fitnah karena dandanan yang mengundang syahwat. Cukuplah kita berdandan yang terbaik hanya untuk suami. Dan jangan lupakan untuk selalu mendandani akhlak kita untuk meraih ridlo Allah SWT.
sumber : majalah ummi
TERIMA KASIH
..
.