8 DOSA YANG PALING BANYAK DILAKUKAN ISTRI TERHADAP SUAMI
Sebelum menikah, seorang wanita membayangkan pernikahan yang begitu
indah, kehidupan yang sangat romantis sebagaimana ia baca dalam novel
maupun ia saksikan dalam sinetron-sinetron. Ia memiliki gambaran yang sangat ideal dari sebuah pernikahan.
Kelelahan yang sangat, cape, masalah keuangan, dan segudang problematika
di dalam sebuah keluarga luput dari gambaran nya. Ia hanya membayangkan yang indah-indah dan enak-enak dalam sebuah perkawinan. Akhirnya, ketika ia harus menghadapi semua itu, ia tidak siap. Ia
kurang bisa menerima keadaan, hal ini terjadi berlarut-larut, ia selalu
saja menuntut suaminya agar keluarga yang mereka bina sesuai dengan
gambaran ideal yang senantiasa ia impikan sejak muda.
Sebagai seorang istri sering tanpa sadar kita melakukan tindakan
berdosa terhadap suami, bahkan menganggap dosa tersebut adalah hal biasa
saja. Padahal surga dan neraka istri ada pada ridho suaminya. Semoga 8 daftar dosa yang paling sering dilakukan oleh istri ini
bisa kita hindari agar terjauh dari kebencian suami dan laknat Allah:
Menyepelekan kebaikan suami
"Diperlihatkan Neraka kepadaku dan aku melihat kebanyakan penghuninya adalah kaum wanita, mereka kufur.” Para Shahabat bertanya: “Apakah disebabkan kufurnya mereka kepada Allah?” Rasul menjawab: “(Tidak), mereka kufur kepada suaminya dan mereka
kufur kepada kebaikan. Seandainya seorang suami dari kalian berbuat
kebaikan kepada isterinya selama setahun, kemudian isterinya melihat
sesuatu yang jelek pada diri suaminya, maka dia mengatakan, ‘Aku tidak
pernah melihat kebaikan pada dirimu sekalipun.’”
2. Tidak menghormati keluarga suami
Seorang suami harus berlaku lembut pada istrinya, namun demikian
istri pun wajib bersikap lembut pada keluarga suami, terutama kedua
orangtua suami. Jangan sampai istri memonopoli suaminya sehingga bahkan
ibu dan bapaknya sendiri tak bisa mendapatkan hak mereka terhadap anak
laki-lakinya.
Dalam sebuah hadits shahih, diriwayatkan bahwa Aisyah Ra bertanya
kepada Rasulullah Saw, ”Siapakah yang berhak terhadap seorang wanita?” Rasulullah menjawab, “Suaminya” (apabila sudah menikah). Aisyah
Ra bertanya lagi, ”Siapakah yang berhak terhadap seorang laki-laki?”
Rasulullah menjawab, “Ibunya” (HR. Muslim)
Seorang sahabat, Jabir Ra menceritakan: Suatu hari datang seorang
laki-laki kepada Rasulullah Saw, ia berkata, “Ya Rasulallah, saya
memiliki harta dan anak, dan bagaimana jika bapak saya menginginkan
(meminta) harta saya itu? Rasulullah menjawab, “Kamu dan harta kamu adalah milik ayahmu”. (HR. Ibnu Majah dan At- Thabrani).
3. Keluar rumah tanpa izin suami
Termasuk berpergian jauh tanpa ditemani oleh mahramnya. “Seorang wanita tidak boleh bepergian kecuali bersama mahram." Hadits di atas menyangkut semua bentuk safar. Wallahu a’lam. (Syarh Muslim: 9/103, dengan sedikit perubahan)
4. Menolak ajakan suami berhubungan
Rasulullah saw bersabda: “Apabila laki-laki mengajak istrinya ke
tempat tidurnya kemudian ia menolak untuk datang lalu laki-laki itu
tidur semalam dalam keadaan marah kepadanya, maka ia dilaknat oleh
malaikat hingga subuh.” (HR. Ahmad, Bukhari dan Muslim).
5. Berias bukan untuk suami
"Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang jahiliyah yang dahulu …” (QS. Al-Ahzaab: 33)
6. Mengungkit kebaikan dirinya terhadap suami
Tak sedikit istri yang mengungkit-ungkit kebaikan atau bahkan
derajat dirinya di hadapan suaminya sehingga menyakiti dan merendahkan
suaminya, hal ini merupakan perkara yang amat besar dosanya.
Abu Dzar radhiyallahu ‘Anhu meriwayatkan, bahwasanya Nabi
Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Ada tiga kelompok manusia
dimana Allah tidak akan berbicara dan tak akan memandang mereka pada
hari kiamat. Dia tidak mensucikan mereka dan untuk mereka adzab yang
pedih.” Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu berkata, “Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam mengatakannya sebanyak tiga kali.” Lalu Abu Dzar
bertanya, “Siapakah mereka yang rugi itu, wahai Rasulullah?” Beliau
menjawab, “Orang yang menjulurkan kain sarungnya ke bawah mata kaki
(isbal), orang yang suka mengungkit-ungkit kebaikannya dan orang yang
suka bersumpah palsu ketika menjual. ” [HR. Muslim]
7. Membangkang terhadap suami (nusyuz)
Ibnu Katsir rahimahullah berkata, “Nusyuz adalah meninggalkan
perintah suami, menentangnya dan membencinya” (Tafsir Al Qur’an Al
‘Azhim, 4: 24).
“Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka
nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan
pukullah mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, maka janganlah kamu
mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi
lagi Maha Besar” (QS. An Nisa’: 34).
8. Menggugat cerai tanpa alasan syari
“Wanita mana saja yang meminta kepada suaminya untuk dicerai tanpa kondisi mendesak maka haram baginya bau surga” (HR Abu Dawud no 2226, At-Turmudzi 1187).
Astaghfirullah, semoga kita terhindar dari dosa-dosa tersebut.
TERIMA KASIH
..
.