RAHASIA ANJURAN MAKAN DENGAN TANGAN KANGAN
Rasullah mengajarkan kita unutk berbeda dnegan setan, tidak satupun diantara kita yang kepingin hidupnya disamakan dengan kehidupan setan. termasuklah salah satu diantaranya adalah kebaisan makan dnegan tangan sebagaimana hadis dari Abdullah bin ‘Umar radhiallahu anhuma bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
إِذَا
أَكَلَ أَحَدُكُمْ فَلْيَأْكُلْ بِيَمِينِهِ وَإِذَا شَرِبَ فَلْيَشْرَبْ
بِيَمِينِهِ فَإِنَّ الشَّيْطَانَ يَأْكُلُ بِشِمَالِهِ وَيَشْرَبُ
بِشِمَالِهِ
“Jika seseorang di antara kalian makan, maka
hendaknya dia makan dengan tangan kanannya. Jika dia minum maka
hendaknya juga minum dengan tangan kanannya. Karena setan makan dengan
tangan kirinya dan minum dengan tangan kirinya pula.” (HR. Muslim no.
3764)
Rasullah memiliki pola hidup yang sangat sempurna, sekecil apapun kebiasaan yang dilakukan rasullah semuanya memiliki makna yang berjuta disebaliknya, walau terkadang rahasia tersebut baru diketahui dikemudian hari. Salah satu pola hidup rasullah yang sangat ringat namun memiliki banyak arti unutk keehatan adalah kebiasaan beliaun makan dan minum sellau menggunakan tangan kanan, bahkan beliau senantiasa menggunakan tiga jarinya unutk makan. Prof. Dr. Abdul Basith Muhammad as-Sayyid,
ahli bidang keokteran dan biofisika. dalam kitab berjudul "at-Taghdziyah an- Nabawiyah, al-Ghadza
baina ad-Daa wa ad-Dawa". Kitab ini telah ditransliterasi ke dalam bahasa indonesia yang berjudul "Pola Makan Rasulullah, Makanan Sehat
Berkualitas menurut Al-Quran dan as-Sunnah" diterbitkan oleh
penerbit Almahira. Dalam buku ini prof abdul Basith menjelaskan secara detail bagaimana pola diet sehat rasullah sehingga kebugaran yang diakibatkan dari pola makan yang betul.
Terkadang orang sering menganggap remeh mereka yang makan dengan tangan sekan-akan terkesan jorokatau bahkan mendapat stigma non educated person, ini disebabkan meraka belum tau hikmah dibalik sunnah Rasulullah Saw, mengapa beliau menyuruh kita untuk makan dengan tangan kanan.
Satu hal ringan lainnya yang berkaitan erat dengan makan menggunakan tangan adalah kuku, Kuku tidak boleh dibiarkan panjang hingga 40
(empat puluh) hari. Hal itu berdasarkan keterangan dari Anas
Radhiyallahu 'anhu , seraya berkata; "Telah ditentukan bagi kita (kaum
muslimin) batas waktu mencukur kumis, memotong kuku, mencabut bulu
ketiak dan mencukur rambut kemaluan, bahwa tidak boleh membiarkannya
lebih dari 40 (empat puluh) malam." (HR. Muslim, bab bersuci (25). Tentu saja kita tau bahwa bahwa kuku yang panjang akan mudah
dihinggapi oleh kuman atau bakteri-bakteri liar, apalagi juga berbahaya melihat
orang-orang yang mengikuti gaya kaum kufur, memanjangkan kuku sampai
runcing, kalau sampai ujung-ujungnya tajam dan tidak sengaja merusak
sesuatu. Islam mengajarkan kebersihan dan kerapihan, sehingga, banyak
peneliti sains yang mengungkapkan banyak kebenaran- kebenaran Al Quran
dan Hadist pada abad ke 21 ini, yang sebenarnya telah 1400 tahun lalu
dijelaskan.
Pada ujung tangan manusia terdapt ENZIM RNAse yang mampu Mengikat Bakteri, Menurut artikel yang diterbitkan dalam paparetta.wordpress.com pada Oktober 2010 lalu, makan menggunakan tangan terbukti lebih menyehatkan karena dalam tangan terdapat enzim RNAse yang dapat mengikat bakteri sehingga tingkat aktivitasnya sangat rendah ketika masuk bersama makanan ke saluran pencernaan tubuh. Berikut beberapa penjelasan yang akan memberikan gambaran manfaat makan dengan menggunakan tiga jari sebagaimana yang biasa dilakukan oleh Rasul. "Sungguh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam makan dengan menggunakan tiga jari." (HR. Muslim, HR. Daud) Menggunakan tiga jari (jempol, telunjuk, jari tengah) ketika makan secara otomatis membuat makanan yang masuk ke mulut lebih sedikit jumlahnya sehingga enzim ptialin yg diproduksi kelenjar saliva untuk mencerna makanan dapat berfungsi secara maksimal. Makanan menjadi lebih lembut dan lebih mudah cerna oleh lambung. Lambung mencerna makanan secara bertahap dan dalam volume kecil. Kondisi ini memungkinkan sel-sel syaraf untuk memahami situasi kenyang.
RNAse, enzim yang dihasilkan tangan terutama oleh tiga jari tersebut (jempol, telunjuk, jari tengah) mempunyai kemampuan mengikat bakteri sehingga menghambat aktivitas bakteri dalam tubuh. Fakta ilmiah ini dengan jelas memberi pengertian kepada kita bahwa makan dengan menggunakan tiga jari bukanlah cara makan yang salah, "jorok", dan sejenisnya, tetapi justru akan memperkuat proteksi atau kekebalan terhadap penyakit karena adanya enzim RNAse yang menghambat aktivitas bakteri dalam tubuh. Pada dasarnya, tujuan utama enzim RNAse ini digunakan dalam analisis genetik, dengan tujuan mendegradasi RNA, sehingga yang tinggal dari sebuah sel hidup adalah DNA-nya. Saya yakin keterangan yang lebih tepat bisa dijelaskan oleh rekan-rekan dari kedokteran. Enzim ini selalu terkandung dalam jari-jari dan telapak tangan manusia, sehingga "Dengan asumsi sudah dilakukan upaya menghigieniskan tangan sebelumnya" proses penyuapan makanan ke dalam saluran pencernaan akan mengikutkan enzim yang bisa mengikat sel bakteri sehingga aktivitasnya tidak maksimal. Begitu makanan masuk ke saluran pencernaan, maka enzim ini akan ikut mengikat pergerakan bakteri hingga ke saluran pembuangan. RNA, terutama mRNA merupakan materi genetik yang mengkode suatu protein. Enzim proteinase K dapat digunakan untuk menghancurkan protein. Kotoranakibat lisis sel dipisahkan dengan cara sentrifugasi.
Kemudian molekul nuleotida (DNA danRNA) yang telah dipisahkan dibersihkan dari protein yang masih ada dengan menggunakan phenol. Dalam proses ini sebagian kecil RNA juga dapat dibersihkan. Sedangkan choloform digunakan untuk membersihkan sisa-sisa protein dan polisakarida dari larutan. EnzimRNAase digunakan untuk menghancurkan RNA sehingga DNA dapat diisolasi secara utuh. fungsi RNAse, Selain membersihkan RNA seluler yang tidak lagi diperlukan, RNases memainkan peran kunci dalam pematangan semua molekul RNA, RNA messenger baik yang membawa materi genetik untuk membuat protein, dan non-coding RNA yang berfungsi dalam proses seluler bervariasi. Selain itu, aktif RNA sistem degradasi adalah pertahanan pertama terhadap virus RNA, dan menyediakan mesin yang mendasari untuk lebih strategi canggih kekebalan seluler seperti RNAi . ( http://www.scribd.com/ doc/40727528/Aspirin , http:// en.wikipedia.org/wiki/Ribonuclease)
Banyak orang beralasan makan menggunakan sendok sebagai alasan lebih higienis dibandingkan makan dengan tangan. Padahal belum tentu benar. Menurut penelitian, sendok dan tangan memungkinkan terjadinya kontaminasi dengan bakteri. Sendok bisa lebih bersih dari tangan jika sendok memang dikondisikan pada suatu tempat yang higienis. Paling tidak, kelembapan udara di ruangan selama sendok itu didiamkan tidaklah tinggi sebab uap air adalah medium bakteri berpindah tempat. Namun apakah sendok sendok di rumah kita mendapat penjagaan ketat seperti itu ? Bagaimana dengan tangan ? Tangan sering terkontaminasi dengan bakteri akibat aktifitas tubuh kita. Sehingga jika kondisi tangan sebelum dicuci, jelas persentasi bakteri dalam tangan akan lebih besar dibandingkan pada sendok yang baru saja dicuci. Maka kita perlu mencuci tangan kita. Ini tidak membunuh bakteri namun menghapus bakteri. Kondisinya sama seperti kita menghapus minyak pada tangan kita dengan sabun. Pada kondisi yang sama sama telah dicuci baik sendok maupun tangan,tangan memiliki kebersihan yang lebih terjamin.
Karena tangan mengandung enzim RNAase yang disekresikan oleh tangan kita. Enzim ini berfungsi untuk kekebalan tubuh kita dan proteksi terhadap bakteri. Enzim ini selali disekresikan.Ketika tangan kamu kotor, enzim ini sedang mengikat bakteri sehingga aktifitas bakteri itu tidak dapat maksimal. Namun jika sangat kotor maka persentase bakteri akan jauh lebih besar sehingga bakteri akan menaklukan pengaruh dari RNAase.Saat tangan kamu dicuci, bakteri terkikis sehingga persentase enzim menjadi lebih banyak. Saat kamu makan,enzim ini terus mengikat bakteri dan masuk ke dalam tubuh kamu.Enzim tersebut membunuh bakteri selama proses pencernaan. Bagaimana dengan sendok? ketika sendok dicuci, tidak semua bakteri terkikis. Termasuk masih menempelnya bakteri yang membahayakan tubuh sebab bakteri tidak sepenuhnya merugikan. Ketika kamu makan dengan sendok, bakteri yang membahayakan tersebut akan masuk ke dalam tubuh tanpa adanya perlawanan dari enzim RNAase.
Pada ujung tangan manusia terdapt ENZIM RNAse yang mampu Mengikat Bakteri, Menurut artikel yang diterbitkan dalam paparetta.wordpress.com pada Oktober 2010 lalu, makan menggunakan tangan terbukti lebih menyehatkan karena dalam tangan terdapat enzim RNAse yang dapat mengikat bakteri sehingga tingkat aktivitasnya sangat rendah ketika masuk bersama makanan ke saluran pencernaan tubuh. Berikut beberapa penjelasan yang akan memberikan gambaran manfaat makan dengan menggunakan tiga jari sebagaimana yang biasa dilakukan oleh Rasul. "Sungguh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam makan dengan menggunakan tiga jari." (HR. Muslim, HR. Daud) Menggunakan tiga jari (jempol, telunjuk, jari tengah) ketika makan secara otomatis membuat makanan yang masuk ke mulut lebih sedikit jumlahnya sehingga enzim ptialin yg diproduksi kelenjar saliva untuk mencerna makanan dapat berfungsi secara maksimal. Makanan menjadi lebih lembut dan lebih mudah cerna oleh lambung. Lambung mencerna makanan secara bertahap dan dalam volume kecil. Kondisi ini memungkinkan sel-sel syaraf untuk memahami situasi kenyang.
RNAse, enzim yang dihasilkan tangan terutama oleh tiga jari tersebut (jempol, telunjuk, jari tengah) mempunyai kemampuan mengikat bakteri sehingga menghambat aktivitas bakteri dalam tubuh. Fakta ilmiah ini dengan jelas memberi pengertian kepada kita bahwa makan dengan menggunakan tiga jari bukanlah cara makan yang salah, "jorok", dan sejenisnya, tetapi justru akan memperkuat proteksi atau kekebalan terhadap penyakit karena adanya enzim RNAse yang menghambat aktivitas bakteri dalam tubuh. Pada dasarnya, tujuan utama enzim RNAse ini digunakan dalam analisis genetik, dengan tujuan mendegradasi RNA, sehingga yang tinggal dari sebuah sel hidup adalah DNA-nya. Saya yakin keterangan yang lebih tepat bisa dijelaskan oleh rekan-rekan dari kedokteran. Enzim ini selalu terkandung dalam jari-jari dan telapak tangan manusia, sehingga "Dengan asumsi sudah dilakukan upaya menghigieniskan tangan sebelumnya" proses penyuapan makanan ke dalam saluran pencernaan akan mengikutkan enzim yang bisa mengikat sel bakteri sehingga aktivitasnya tidak maksimal. Begitu makanan masuk ke saluran pencernaan, maka enzim ini akan ikut mengikat pergerakan bakteri hingga ke saluran pembuangan. RNA, terutama mRNA merupakan materi genetik yang mengkode suatu protein. Enzim proteinase K dapat digunakan untuk menghancurkan protein. Kotoranakibat lisis sel dipisahkan dengan cara sentrifugasi.
Kemudian molekul nuleotida (DNA danRNA) yang telah dipisahkan dibersihkan dari protein yang masih ada dengan menggunakan phenol. Dalam proses ini sebagian kecil RNA juga dapat dibersihkan. Sedangkan choloform digunakan untuk membersihkan sisa-sisa protein dan polisakarida dari larutan. EnzimRNAase digunakan untuk menghancurkan RNA sehingga DNA dapat diisolasi secara utuh. fungsi RNAse, Selain membersihkan RNA seluler yang tidak lagi diperlukan, RNases memainkan peran kunci dalam pematangan semua molekul RNA, RNA messenger baik yang membawa materi genetik untuk membuat protein, dan non-coding RNA yang berfungsi dalam proses seluler bervariasi. Selain itu, aktif RNA sistem degradasi adalah pertahanan pertama terhadap virus RNA, dan menyediakan mesin yang mendasari untuk lebih strategi canggih kekebalan seluler seperti RNAi . ( http://www.scribd.com/ doc/40727528/Aspirin , http:// en.wikipedia.org/wiki/Ribonuclease)
Banyak orang beralasan makan menggunakan sendok sebagai alasan lebih higienis dibandingkan makan dengan tangan. Padahal belum tentu benar. Menurut penelitian, sendok dan tangan memungkinkan terjadinya kontaminasi dengan bakteri. Sendok bisa lebih bersih dari tangan jika sendok memang dikondisikan pada suatu tempat yang higienis. Paling tidak, kelembapan udara di ruangan selama sendok itu didiamkan tidaklah tinggi sebab uap air adalah medium bakteri berpindah tempat. Namun apakah sendok sendok di rumah kita mendapat penjagaan ketat seperti itu ? Bagaimana dengan tangan ? Tangan sering terkontaminasi dengan bakteri akibat aktifitas tubuh kita. Sehingga jika kondisi tangan sebelum dicuci, jelas persentasi bakteri dalam tangan akan lebih besar dibandingkan pada sendok yang baru saja dicuci. Maka kita perlu mencuci tangan kita. Ini tidak membunuh bakteri namun menghapus bakteri. Kondisinya sama seperti kita menghapus minyak pada tangan kita dengan sabun. Pada kondisi yang sama sama telah dicuci baik sendok maupun tangan,tangan memiliki kebersihan yang lebih terjamin.
Karena tangan mengandung enzim RNAase yang disekresikan oleh tangan kita. Enzim ini berfungsi untuk kekebalan tubuh kita dan proteksi terhadap bakteri. Enzim ini selali disekresikan.Ketika tangan kamu kotor, enzim ini sedang mengikat bakteri sehingga aktifitas bakteri itu tidak dapat maksimal. Namun jika sangat kotor maka persentase bakteri akan jauh lebih besar sehingga bakteri akan menaklukan pengaruh dari RNAase.Saat tangan kamu dicuci, bakteri terkikis sehingga persentase enzim menjadi lebih banyak. Saat kamu makan,enzim ini terus mengikat bakteri dan masuk ke dalam tubuh kamu.Enzim tersebut membunuh bakteri selama proses pencernaan. Bagaimana dengan sendok? ketika sendok dicuci, tidak semua bakteri terkikis. Termasuk masih menempelnya bakteri yang membahayakan tubuh sebab bakteri tidak sepenuhnya merugikan. Ketika kamu makan dengan sendok, bakteri yang membahayakan tersebut akan masuk ke dalam tubuh tanpa adanya perlawanan dari enzim RNAase.
TERIMA KASIH
..
.