POLA MAKAN YANG MENYEHATKAN ALA RASULLAH
Kesehatan merupakan aset kekayaan yang tak ternilai harganya. Ketika
nikmat kesehatan dicabut oleh Allah subhaanahu wa ta’ala, maka manusia
rela mencari pengobatan dengan biaya yang mahal bahkan ke tempat yang
jauh sekalipun. Sayangnya, hanya sedikit orang yang penduli dan
memelihara nikmat kesehatan yang
Allah subhaanahu wa ta’ala telah
anugerahkan sebelum dicabut kembali oleh-Nya. Karena Allah telah menegaskan kepada kita bahwa Beliau (Rasulullah)
adalah teladan, inilah teladan yg bisa kita ikut bagaimana pola makan
Rasulullah Sallallahu A’laihi Wasallam agar Sehat dan berberkah dan
mendapatkan amal, Namun, tak semua orang tahu bahwa
kesehatan itu berpangkal pada pola makan sehari-hari. Padahal,
Rasulullah SAW telah memberikan pola makan yang sehat. Menurut Indra Kusumah SKL, S.Psi dalam bukunya “Panduan Diet ala
Rasulullah”, seumur hidupnya, Rasulullah SAW hanya pernah mengalami
sakit dua kali sakit. Pertama, ketika diracun oleh seorang wanita yang menghidangkan makanan kepada Rasulullah SAW di Madinah. Kedua,
ketika menjelang wafatnya.
Dengan mencontoh pola makan Rasulullah SAW, kita sebenarnya sedang
menjalani terapi pencegahan penyakit dengan makanan (attadawi bil
ghidza). Berikut 10 pola hidup sehat Rasulullah SAW, seperti dimuat
laman daulahislam.com, berdasarkan berbagai riwayat yang bisa dipercaya:
- Di pagi hari, Rasulullah SAW menggunakan siwak untuk menjaga kesehatan mulut dan gigi. Organ tubuh tersebut merupakan organ yang sangat berperan dalam konsumsi makanan. Apabila mulut dan gigi sakit, maka biasanya proses konsumsi makanan menjadi terganggu.
- Di pagi hari pula Rasulullah SAW membuka menu sarapannya dengan segelas air dingin yang dicampur dengan sesendok madu asli. Khasiatnya luar biasa. Dalam Al Qur’an, madu merupakan syifaa (obat) yang diungkapkan dengan isim nakiroh menunjukkan arti umum dan menyeluruh. Pada dasarnya, bisa menjadi obat berbagai penyakit. Ditinjau dari ilmu kesehatan, madu berfungsi untuk membersihkan lambung, mengaktifkan usus-usus dan menyembuhkan sembelit, wasir dan peradangan.
- Masuk waktu dhuha (pagi menjelang siang), Rasullah SAW senantiasa mengonsumsi tujuh butih kurma ajwa’ (matang). Rasullah bersabda “Barang siapa yang makan tujuh butir kurma, maka akan terlindungi dari racun”.Hal itu terbuki ketika seorang wanita Yahudi menaruh racun dalam makanan Rasulullah pada sebuah percobaan pembunuhan di perang khaibar. Racun yang tertelan oleh rasullah kemudian dinetralisir oleh zat-zat yang terkandung dalam kurma. Salah seorang sahabat, Bisyir ibu al Barra’ yang ikut makan tersebut akhirnya meninggal, tetapi Rasullah selamat dari racun tersebut.
- Menjelang sore hari, menu Rasulullah biasanya adalah cuka dan minyak zaitun. Selain itu, Rasulullah juga mengonsumi makanan pokok seperti roti. Manfaatnya banyak sekali, diantaranya mencegah lemah tulang, kepikunan di hari tua, melancarkan sembelit, menghancurkan kolesterol dan melancarkan pencernaan. Roti yang dicampur cuka dan minyak zaitun juga berfungsi untuk mencegah kanker dan menjaga suhu tubuh di musim dingin.
- Di malam hari, menu utama makan malam Rasulullah adalah sayur-sayuran. Beberapa riwayat mengatakan, rasullah selalu mengonsumsi sana al makki dan sanut. Menurut Prof. Dr. Musthofa, di Mesir deudanya mirip dengan sabbath dan ba’dunis. Mungkin istilahnya cukup asing bagi orang di luar Arab, tapi dia menjelaskan, intinya adalah sayur-sayuran. Secara umum, sayuran memiliki kandungan zat dan fungsi yang sama yaitu menguatkan daya tahan tubuh dan melindungi dari serangan penyakit.
- Rasullah tidak langsung tidur setelah makan malam. Beliau beraktivitas terlebih dahulu supaya makanan yang dikonsumsi masuk lambung dengan cepat dan baik sehingga mudah dicerna. Caranya juga bisa dengan shalat.
- Disamping menu wajib di atas, ada beberapa makanan yang disukai Rasulullah tetapi tidak rutin mengonsumsinya. Diantaranya, tsarid yaitu campuran antara roti dan daging dengan kuah air masak. Beliau juga senang makan buah yaqthin atau labu air, yang terbukti bisa mencegah penyakit gula. Kemudian, beliau juga senang makan buah anggur dan hilbah (susu).“Nabi saw memakan qitsa dengan kurma (yang baru masak).”(Diriwayatkan oleh Isma’il bin Musa al Farazi, dari Ibrahim bin Sa’id, dari ayahnya yang bersumber dari 'Abdullah bin Ja’far r.a.).Qitsa adalah sejenis buah-buahan yang mirip mentimun tetapi ukurannya lebih besar (Hirbis) “Sesungguhnya Nabi saw memakan semangka dengan kurma (yang baru masak)”(Diriwayatkan oleh Ubadah bin 'Abdullah al Khaza’i al Bashri, dari Mu’awiyah bin Hisyam,dari Sufyan, dari Hisyam bin 'Urwah, dari bapaknya, yang bersumber dari 'Aisyah r.a.).
- Rasullah sering menyempatkan diri untuk berolahraga. Terkadang beliau berolahraga sambil bermain dengan anak-anak dan cucu-cucunya. Pernah pula Rasulullah lomba lari dengan istri tercintanya, Aisyah radiyallahu’anha.
- Rasullah tidak menganjurkan umatnya untuk begadang. Hal itu yang melatari, beliau tidak menyukai berbincang-bincang dan makan sesudah waktu isya. Biasanya beliau tidur lebih awal supaya bisa bangun lebih pagi. Istirahat yang cukup dibutuhkan oleh tubuh karena tidur termasuk hak tubuh.
- Pola makan rasullah ternyata sangat cocok dengan irama biologi berupa siklus pencernaan tubuh manusia yang oleh pakar kesehatan disebut circadian rhytme (irama biologis).
Fakta-fakta di atas menunjukkan pola makan Rasulullah ternyata sangat
cocok dengan irama biologi berupa siklus pencernaan tubuh manusia yang
oleh pakar kesehatan disebut circadian rhytme (irama biologis). Inilah
yang disebut dengan siklus alami tubuh yang menjadi dasar penerapan Food
Combining (FC). Selain itu, ada beberapa makanan yang dianjurkan untuk tidak
dikombinasikan untuk dimakan secara bersama-sama. Makanan-makanan
tersebut antara lain:
- Jangan minum susu bersama makan daging.
- Jangan makan ayam bersama minum susu.
- Jangan makan ikan bersama telur.
- Jangan makan ikan bersama daun salad.
- Jangan minum susu bersama cuka.
- Jangan makan buah bersama minum susu
Demikianlah Pola makan Rasulullah, semoga bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
TERIMA KASIH
..
.